Tuesday, December 13, 2011

Macam-Macam Teknik Wawancara

Dalam artikel yang tercantum di http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-Data.html, diungkapkan sebagai berikut:

INSTRUMEN PENELITIAN Ada dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dua hal itu adalah: 1) kualitas instrumen penelitian dan 2) kualitas pengumpulan data.
Adapun yang mempengaruhi pada penelitian kuantitatif adalah: (a) Kualitas instrumen: berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan (b) Kualitas pengumpulan data: berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

Sedangkan yang mempengaruhi pada penelitian kualitatif adalah:
  • Instrumen penelitian: peneliti itu sendiri
  • Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif
Pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah: peneliti itu sendiri sehingga validasi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan hal-hal diantaranya: a) Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif. B) Penguasaan wawasan peneliti terhadap bidang yang diteliti, dan c) Kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian secara akademik maupun logistik
Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif
  • Pada penelitian Kualitatif, permasalahan di awal penelitian belum jelas dan pasti, maka instrumen yang paling tepat adalah peneliti itu sendiri.
  • Setelah masalah sudah mulai jelas, maka dapat dikembangkan sebagai instrumen yang sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang ditemukan melalui observasi dan wawancara.

TEKNIK PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:
  1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain)
  2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data).
  3. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan

Pengumpulan Data dengan ObservasiMacam-macam observasi: (Sanafiah Faisal: 1990)
  • Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif, dan Observasi yang Lengkap.
  • Observasi Terus Terang dan Tersamar
  • Observasi tak Terstruktur

Observasi Partisipatif
  • Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback:1998)
  • Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
  • Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
  • Partisipasi Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
  • Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap
  • Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber

Observasi Terus Terang atau Tersamar
  • Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
  • Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.

Observasi tak Berstruktur
  • Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
  • Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi

Manfaat Observasi
  • Menurut Nasution (1988)
  • Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.
  • Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
  • Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
  • Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.
  • Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.
  • Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.

Obyek observasi
  1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya
  2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
  3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
  4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
  5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
  6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
  7. Time : Urutan Kegiatan
  8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai
  9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang

Tahapan ObservasiObservasi Deskriptif :
  1. Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas
  2. Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat, semua yang didengar, dll.
  3. Observasi Terfokus :
  4. Observasi dipersempit pada aspek tertentu
  5. Observasi Terseleksi :
  6. Peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih rinci, peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori

Pengumpulan Data dengan Wawancara

Pengertian :Menurut Esterberg (2002) : Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

Macam-macam Wawancara
  1. Wawancara Terstruktur
  2. Bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
  3. Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawaban.
  4. Wawancara Semi Terstruktur
  5. Dilaksanakan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
  6. Bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
  7. Wawancara tak berstruktur
  8. Dilakukan secara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis.
  9. Pedoman yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan.
  10. Peneliti belum mengetahui secara pasti apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan

Langkah-langkah Wawancara

  1. Menurut Lincoln & Guba, ada 7 langkah :
  2. Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan.
  3. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
  4. Mengawali atau membuka wawancara.
  5. Melangsungkan alur wawancara.
  6. Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
  7. Menuliskan hasil wawancara.
  8. Identifikasi tindak lanjut hasil wawancara.

Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman.
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan.
  • Pertanyaan tentang pengetahuan.
  • Pertanyaan yang berkenaan dengan indera.

Hal-hal yang Berkenaan dengan Wawancara
  • Alat-alat wawancara :
  • Buku Catatan
  • Tape Recorder
  • Camera
  • Mencatat Hasil Wawancara
  • Hasil wawancara harus dicatat.
  • Untuk wawancara yang dilakukan secara. terbuka & tidak berstruktur, peneliti perlu rangkuman yang lebih sistematis.

Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen
  • Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lain.
  • Dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.

Triangulasi
  • Merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
  • Dengan Triangulasi, peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

Macam-Macam Penelitian Eksperimen

Menurut makalah yang disusun oleh Arifianto, Anto H., Agustina Verawati, Ria Anggraini diungkapkan bahwa:
 a.      Pengertian
Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaru perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karna variabel-variabel dapat di pilih  dan variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara tepat, adapun cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam penelitian social khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran matematika.

b.      Beberapa bentuk desain eksperimen

1.      Pre- Experimental Designs (Nondesigns)
Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre- Experimental Designs (nondesigns) ada beberapa macam yaitu:
a.       One-Shot Cose Study
Paradikma dalam penelitian eksperimen model ini dapa di gambarkan sebagai berikut:
     X O
 
X=  Treatment yang diberikan 
      (variabel independen)
O= Observasi
      (Variabel dependen)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi trikmen atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
b.      One- Group Pretest-Posttest Design
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
O1 X O2
 
O1= nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O2 = nilai posttest( setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2- O1)


c.       Intact-Group Comparison
Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
X         O1
             O2
 
O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
2.      Tru-Experimental design
Dikemukakan 2 bentuk yaitu:
a.       Pottest-Only Control Design


R X O2
R     O4
 
 


Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara randum (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang di berikan berpengaruh secara signifikan.
b.      Pretest-posttest control group design


R     O1   X    O2
R     O3          O4
 
 



Terdapat dua kelompok yang di pilih secara randum, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
3.      Factorial Design
Merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperlihatkan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma design faktorial dapat digambarkan seperti berikut:


R           O1         X          Y1     O2

R          O3                      Y1      O4

R          O5         X           Y2     O6

R          O7                      Y2       O8
 
 






Semua kelompok di pilih secara randum, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila setiap keompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7
4.      Quasi Experimental Design
Merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Dua bentuk eksperimen ini yaitu:
a.       Time series design
Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan konsisten.

O1   O2  O3  O4   X   O5   O6   O7    O8
 
 



Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 + O7  O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
Dibawah ini merupakan grafik berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain time series
b.      Nonequivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara random.


 

POPULASI DAN SAMPEL


A.    Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya.
B.     Sampel
Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
C.    Teknik Samping
Merupakan teknik pengambilan sampel, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probablility sampling dan nonprobabbility sampling.
Gambar: Macam-macam Teknik Sampling
1.      Probability Sampling
Merupakan pengambilan sampel yang memberikan peluang yang samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a.       Simple Random Sampling.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
 b.      Proportionate Stratified random Sampling
Digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c.       Disproortionate Stratified Random Sampling
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d.      Cluster sampling (Area Samling)

2.      Nonprobabbility sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a.       Sampling Sistematis
Merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
b.      Samling kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c.       Sampling insidental
Adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai sumber data.
d.      Sampling purposive
Adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
e.       Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggopta populasi digunakan sebagai sampel
f.       Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

D.    Menetukan ukuran sampel
Cara menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal, bila tidak normal maka cara tersebut tidak perlu dipakai.

E.     Contoh menentukan ukuran sampel
Misalnya:
  1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
  2. bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya:pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
  3. bila dalam pelitian akan melakukan analisis dengan multivarite (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti
  4. untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20

F.     Cara Mengambil anggota sampel
Pengambilan sampel secara randum/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Jika teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.