Sebagai peneliti kuantitatif, kita tentu tidak asing dengan istilah sampel dan populasi. Nampun, apakah sebenarnya pengertian sampel dan populasi? Berikut ini diuraikan dalam catatan Syamsudin dari Rembang dalam situsnya di http://samsudinrembank.blogspot.com/2010/01/populasi-dan-sampel-penelitian_23.html yaitu sebagai berikut:
A. POPULASI
Pengertian Populasi
1. Menurut Sugiyono
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Menurut Arikunto
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
3. Menurut Gay (1967:67)
Populasi adalah sekelompok objek atau individu atau peristiwa yang
menjadi perhatian peneliti, yang akan dikenai generalisasi penelitian.
4. Menurut Ismiyanto
Populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang
dapat berupa : orang, benda, atau suatu hal yang di dalamnya dapat
diperoleh dan / atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
Ragam Populasi
Dilihat dari ragamnya, populasi dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Populasi terbatas/ terhingga, yaitu populasi yang memiliki batas
kuantitatif secara karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya
500 orang guru BK di Semarang dengan karakteristik lulusan S1 BK,
dengan masa keja 3 tahun.
2. Populasi tak terbatas/ populasi tak terhingga, yakni populasi yang
tidak dapat ditemukan batas-batasnya sehingga tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya petani di Indonesia.
3. Populasi homogen yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuatitatif.
4. Populasi heterogen yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang bervariasi.
B. SAMPEL
Pengertian Sampel
1. Menurut Sugiyono
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
2. Menurut Arikunto
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
3. Menurut Latunnusa
Sampel adalah satu bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi.
4. Menurut Ismiyanto
Sample adalah sebagian dari totalitas subjek penelitian atau sebagian
populasi yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yang
penetapannya dengan teknik-teknik tertentu.
Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling dibagi dua, yaitu:
1. Probability Sampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik
ini meliputi:
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsure yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional. Contoh: suatu organisasi yang
mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai
itu berstrata, misalnya jumlah pegawai yang lulus S1= 45, S2= 30, STM=
800, ST= 900, SMEA= 400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil
meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional
jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel setelah bab ini.
c. Dispropotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari PT tertentu
mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 SMU,
700 SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil
semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila
dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.
d. Cluster Sampling (area sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari
suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana
yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan. Contoh: di Indonesia terdapat 33
provinsi dan sampelnya akan menggunkan 10 provinsi, maka pengambilan 10
provinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat karena
provinsi-provinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya
perlu menggunakan Stratified Random Sampling.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu
tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini
dapat digambarkan sebagai berikut.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/
kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, misalnya anggota
populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1- 100. pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan nomor ganjil saja, genap saja atau kelipatan dari bilangan
tertentu, misalnya dari bilangan 5. Untuk ini maka yang diambil sebagai
sampel adalah nomor 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Contoh: akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan
penelitian dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan
100, dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota
peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakeristik
yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ketemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai,
maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian
saja.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding makin lama semakin
besar
thanks bahannya!!
ReplyDelete