Menurut catataan Sevli dalam http://sevli074.wordpress.com/2009/01/25/teknik-pengumpulan-data/, dalam
 penelitian sering sekali peneliti berhubungan dengan data, baik itu 
penelitian yang berhubungan dengan lapangan ataupun penelitian lainnya. 
Berikut adalah beberapa teknik dalam pengumpulan data untuk penelitian 
kelebihan dan kekurangan dalam pemakaiannya juga.
Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Wawancara
 - Teknik Observasi (Observation)
 - Teknik Daftar Pertanyaan (Questioner)
 
4   Teknik Pengumpulan Sampel (Sampling)
A. Teknik Wawancara
a. Pengertian wawancara
Wawancara
 merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan 
komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan 
dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung 
(I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).
Wawancara
 adalah salah satu metode untuk dapat mendapatkan data anak atau 
orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation(Bima Walgito, 1987).
Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan (Dewa Ktut Sukardi, 1983).
Wawancara
 informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari
 murid secara lisan. Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan 
untuk bimbingan (W.S.Winkel, 1995)
b. Kelebihan dan kekurangan teknik wawancara
Kelebihan
· Flexibility.
 Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan 
situasi yang dihadapi pada saat itu. Jika dia menginginkan informasi 
yang mendalam maka dapat melakukan “probing”. Demikian pula jika ingin 
memperoleh informasi tambahan, maka dia dapat mengajukan pertanyaan 
tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan 
pada saat itu, maka dia dapat menundanya.
· Nonverbal
 Behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, misalnya 
rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan 
diajukan dan dijawab oleh responden.
· Question
 Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden 
dapat memahami maksud penelitian secara baik, sehingga responden dapat 
menjawab pertanyaan dengan baik.
· Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh responden yang telah ditetapkan.
· Greater
 complexity of questionnaire. Kuesioner umumnya berisi pertanyaan yang 
mudah dijawab oleh responden. Melalui wawancara, dapat ditanyakan 
hal-hal yang rumit dan mendetail.
· Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan.
Kelemahan :
· Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
· Interview
 Bias. Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan 
kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut 
(jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan
 fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban.
· Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
· Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai.
· Sangat
 tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek 
wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
· Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal.
c. Hal-hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan dalam wawancara
Hal-hal
 yang harus dilakukan seorang pewawancara adalah mendengar, mengamati, 
menyelidiki, menanggapi, dan mencatat. Kadang-kadang ia seperti seorang 
penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan 
menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang 
ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi 
pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan
 melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan 
situasi dan orang yang diwawancarai.
Dalam
 proses wawancara si pewawancara harus meredam egonya dan melakukan 
pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh
 dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha menciptakan 
suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi 
berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul 
dibenak si pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : 
Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang 
diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat
 bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu?
d. Kesimpulan
Wawancara
 adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara 
lisan kepada responden. Wawancara biasanya dilakukan jika peneliti 
bermaksud melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya.
B. Teknik Observasi
a. Pengertian Observasi
Observasi
 adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan 
fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang 
berjalan.
b. Kebaikan dan kejelekan observasi
Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :
a. Data
 yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang 
tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data 
yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
c. Dapat
 menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata 
letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
a. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
b. Pekerjaan
 yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan 
pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu 
dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu.
c. Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
d. Orang
 yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari 
biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.
c. Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasi
a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi :
 Apa yang akan diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan observasi tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana melaksanakan observasi tersebut.
b. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat
c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)
d. Lengkapilah dengan catatan selama observasi
e. kaji ulang hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.
Yang tidak boleh dilakukan dalam observasi
a. Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya.
b. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.
c. Jangan membuat asumsi-asumsi.
d. Kesimpulan
Observasi
 adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. 
Penggunanan metode
C. Daftar Pertanyaan (Quisioner)
a. Pengertian quisioner
Daftar
 pertanyaan (kuisioner) adalah suatu daftar yang berisi 
prtanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan seorang 
analis system untuk mengumpulkan data dan pendapat dari para responden 
yang telah dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudianakan dikirim kepada 
para responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.
b. Kebaikan dan kejelekan teknik daftar pertanyaan
Keuntungan angket :
1.  Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
2. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
3. Dengan
 angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan
 dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
4. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
Kelemahan angket :
1. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
2. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
3. Jawaban
 yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari
 pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara 
spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
4. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
5. Ada
 kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi 
karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden 
menjawab.Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik 
quisioner
c. Harapan karakteristik pertanyaan pada angket
- Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun dalam pertanyaan.
- Konfidensial : Data yang diberikan responden merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya.
- Anonim : Nama dari responden seyogyanya bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian.
-  Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
-  Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
- Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan naik kuda?
Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama.
-  Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam peperangan itu?(fakta)
Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu. (opini)
- Ketidakjelasan atau kesamaran : Pertanyaan seyogyanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samar-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda suka bila ada taruhannya?
- Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah dosis obat yang diminum membahayakan, bukan?
- Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar responden untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi?
- Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?
- Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang, seyogyanya singkat dan jelas.
- Petanyaan hendaknya besifat logis.
Tanpa bertanya “apakah anda mempunyai TV?” Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka?”
d. Kesimpulan
Kuesioner
 (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara 
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada 
responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya 
jawab dengan responden.
Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak 
selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket 
perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan
 atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, 
butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata 
yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan 
Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur 
disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden 
secukupnya.
D. Teknik Pengumpulan sampel (sampling)
a. Pengertian pengumpulan sampel
Sampling adalah “…the
 process of choosing a representative portion of a population. If 
contrasts especially with the process of complete enumeration, in which 
every member of the defined population is included…” (Cristina P. Parel et.al. : 1973).
Sampel
 adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian
 sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil 
penelitian sampel.
b. Kebaikan dan kejelekan sampel
Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel yaitu:
a. Penelitian
 sampel dapat dilakukan lebih cepat dan lebih murah. Karena sampel itu 
lebih kecil dari seluruh populasi maka pengumpulan dan pengolahan data 
dilakukan lebih cepat. Selanjutnya karena sample hanya merupakan bagian 
saja dari populasi maka biaya pengumpulan informasi menjadi lebih 
rendah.
b. Penelitian
 sampel dapat menghasilkan informasi yang lebih komprehensif. Sebuah 
sampel yang kecil dapat diselidiki secara lebih teliti dan lebih 
mendalam, sedangkan untuk suatu populasi yang besar, biaya 
penyelidikannya akan tidak terbayar.
c. Penelitian
 sampel lebih akurat. Suatu kelompok kecil peneliti dengan keterampilan 
tinggi akan melakukan lebih sedikit kesalahan dalam pengumpulan dan 
pengolahan data daripada kesalahan yang akan dilakukan oleh suatu 
kelompok yang besar.
d. Oleh
 karena penghematan yang diperoleh dalam waktu dan biaya maka dengan 
penelitian sampel dimungkinkan untuk menyedikan populasi yang lebih 
besar dan lebih bervariasi daripada yang dapat dilakukan dalam waktu dan
 dengan biaya yang sama, apabila yang dikerjakan itu adalah enumerasi 
lengkap (Ronny Haditijo Soemantro, 1985: 42).
Kekurangan
 dari pengumpulan data berdasarkan teknik sampel adalah kurang hasil 
yang kurang akurat karena kemungkinan terpilihnya item-item yang tidak 
mewakili dari populasi yang diteliti karena pengumpulan sampel sacara 
random.
c. Teknik-teknik pengumpulan sampel
a. Sampel random atau sample acak, sampel campur
Teknik
 sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan 
sampelnya, peneliti “mencampur” subyek-subyek di dalam populasi sehingga
 semua subyek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak 
yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) 
dipilih menjadi sampel. Oleh  karena hak setiap subyek sama, maka 
peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa
 subyek untuk dijadikan sampel.
b. Sampel berstrata atau stratified sample
Apabila
 peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan 
atau strata, maka pengambilan sample tidak boleh dilakukan secara 
random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus 
diwakili sebagai sampel.
c. Sampel wilayah atau area probability sample
Seperti
 halnya pada sampel berstrata dilakukan apabila ada perbedaan antara 
strata yang satu dengan strata lain, maka kita lakukan sampel wilayah 
apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang 
lain.
d. Sampel proporsi atau proportional sample, atau sample imbangan
Teknik
 pengambilan sample proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk 
menyempurnakan penggunakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. 
Ada kalanya banyaknya subyek yang terdapat pada setiap strata atau 
setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang
 representative, pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap 
wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam
 masing-masing strata atau wilayah.
e. Sampel bertujuan atau purposive sample
Sampel
 bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas 
strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan 
tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, 
misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga 
tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Walaupun cara seperti 
ini diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan 
tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi:
1. pengambilan
 sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik 
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2. subyek
 yang diambil sebagai sample benar-benar merupakan subyek yang paling 
banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subyectis).
3. penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
f. Sampel kuota atau quota sample
Teknik
 sampling ini juga dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau 
daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. Dalam
 mengumpulkan data, peneliti menghubungi subyek yang memenuhi 
persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subyek
 tersebut (asal masih dalam populasi). Biasanya yang dihubungi adalah 
subyek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Yang 
penting diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang 
telah ditetapkan.
g. Sampel kelompok atau cluster sample
Di
 masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas 
atau strata. Dalam membicarakan masalah persekolahan, kita jumpai adanya
 kelompok sekolah SD, SLTP, SLTA. Kelompok-kelompok tersebut dapat 
dipandang sebagai tingkatan atau strata.
Demikian
 pula kelompok pegawai negeri, anggota ABRI, pedagang, petani, nelayan, 
dan sebagainya, kita tidak dapat memandanginya sebagai strata, tetapi 
kelompok. Inilah yang disebut cluster. Di dalam menentukan jenis cluster
 atau kelompok harus dipertimbangkan dengan masak-masak apa ciri-ciri 
yang ada.
h. Sampel kembar atau double sample
Sampel
 kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti 
dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk 
dari sampel pertama, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran
 data dari sampel pertama. Biasanya sampel pertama jumlahnya sangat 
besar sedangkan sampel kedua yang untuk mengecek, jumlahnya tidak begitu
 besar (Prof. Dr. Suharsini Arikunto, 2006: 133-142).
d. Kesimpulan
Apabila
 peneliti ingin mendapatkan semua liku-liku dan semua elemen yang ada 
dalam wilayah penelitian atau dalam suatu populasi sangat mudah untuk 
mengumpulkan data hanya dengan teknik sampling ini.
Untung dapat informasi dari blog ini jadi saya beruntung dapat mengetahui cara mengumpulkan data kualitatif dengan observasi
ReplyDeletegood
ReplyDeleteTentu sebuah teknik wawancara yang baik dan benar harus diterapkan oleh wartawan agar bisa mendapatkan semua jawaban yang diharapkan dari narasumber, teknik ini juga sudah pernah diulas oleh bungdus sebagai salah satu acuan bagi jurnalistik indonesia.
ReplyDelete