Menurut makalah yang disusun oleh Arifianto, Anto H., Agustina Verawati, Ria Anggraini diungkapkan bahwa:
a.
Pengertian
Metode penelitian eksperimen
adalah: metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaru perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Contohnya dalam
bidang fisika penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karna
variabel-variabel dapat di pilih dan
variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara
tepat, adapun cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap muai
panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di ukur
secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga
pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam
penelitian social khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk
penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar
yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh
metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran matematika.
b.
Beberapa bentuk desain eksperimen
1.
Pre- Experimental Designs (Nondesigns)
Pre- Experimental Designs
(nondesigns) belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel
luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre-
Experimental Designs (nondesigns) ada beberapa macam yaitu:
a. One-Shot Cose Study
Paradikma
dalam penelitian eksperimen model ini dapa di gambarkan sebagai berikut:
|
(variabel independen)
O= Observasi
(Variabel
dependen)
Adapun
cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi trikmen atau
perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
b. One- Group Pretest-Posttest Design
Bila dalam one-shot case study
tidak di beri pretest, maka pada paradikma ini terdapat pretest sebelum diberi
perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
|
O2
= nilai posttest( setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap
prestasi kerja pegawai = (O2- O1)
c. Intact-Group Comparison
Terdapat 1 kelompok yang
digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah kelompok eksperimen
dan setengah kelompok untuk kontrol
|
O2=
Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1
– O2
2.
Tru-Experimental design
Dikemukakan 2 bentuk yaitu:
a. Pottest-Only Control Design
|
Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang masing-masing di pilih secara randum (R). Kelompok pertama diberi
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di beri perlakuan
disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 :
O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan
uji beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang
di berikan berpengaruh secara signifikan.
b. Pretest-posttest control group design
|
Terdapat dua kelompok yang di
pilih secara randum, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal
adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest
yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
3.
Factorial Design
Merupakan
modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperlihatkan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel
independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma design faktorial
dapat digambarkan seperti berikut:
|
Semua
kelompok di pilih secara randum, kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila setiap keompok nilai
pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7
4.
Quasi Experimental Design
Merupakan pengembangan dari
true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Dua bentuk eksperimen ini
yaitu:
a. Time series design
Desain ini tidak dapat di
pilih secara randum. Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui keistabilan dan kejelasan kelompok
sebelum di beri perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata
nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan konsisten.
|
Hasil pre test yang baik
adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8.
besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 + O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
Dibawah ini merupakan grafik
berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain time series
b. Nonequivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan
pretest- posttest control group desain, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara random.
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi
Adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik
kesimpulannya.
B.
Sampel
Adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
C.
Teknik Samping
Merupakan teknik pengambilan
sampel, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
Probablility sampling dan nonprobabbility sampling.
Gambar: Macam-macam Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Merupakan pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
a. Simple Random Sampling.
Dikatakan simple (sederhana)
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b. Proportionate Stratified random Sampling
Digunakan
bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
c. Disproortionate Stratified Random Sampling
Digunakan
untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.
d. Cluster sampling (Area Samling)
2. Nonprobabbility sampling
Merupakan teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Sistematis
Merupakan teknik pengambilan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
b. Samling kuota
Adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan.
c. Sampling insidental
Adalah teknik penetuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai sumber data.
d. Sampling purposive
Adalah penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
e. Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggopta populasi digunakan sebagai sampel
f. Snowball Sampling
Adalah
teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
D.
Menetukan ukuran sampel
Cara menentukan ukuran sampel
seperti yang dikemukakan didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi
normal, bila tidak normal maka cara tersebut tidak perlu dipakai.
E.
Contoh menentukan ukuran sampel
Misalnya:
- Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
- bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya:pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
- bila dalam pelitian akan melakukan analisis dengan multivarite (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti
- untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20
F.
Cara Mengambil anggota sampel
Pengambilan sampel secara
randum/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan
undian. Jika teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota
populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.
terima kasih atas informasinya
ReplyDeletesangat membantu
Thanks ya, sangat membantu dalam mengerjakan skripsi dan thesis. Kunjungi juga ya CARA DOUNLOWD JURNAL PENELITIAN GRATISSS
ReplyDelete