Menurut tulisan yang dipost-kan oleh Nanag Sutondo di http://sutondoscript.blogspot.com/2011/06/aturan-cara-membuat-pengertian-landasan.html, ia menjelaskan bahwa mencari
landasan teori adalah sebuah aktifitas berfikir yang berkaitan dengan
persoalan metodologi. Oleh karena itu untuk dapat membuat sebuah
landasan teori yang baik harus tahu banyak tentang metodologi. Jangan
berharap paham tentang landasan teori, apalagi untuk membuat sebuah
landasan teori atau kerangka penelitian yang baik, jika tidak tahu
tentang metodologi. Lalu pertanyaannya, apa metodologi? Sebenarnya
metodologi sama dengan ilmu tentang metode-metode berfikir, namun
pengertian semacam itu menjadi terlalu sederhana jika dikaitkan
persoalan penelitian sejarah, karena hal itu akan disalahpahami sebagai
metode untuk melakukan -penelitian sejarah. Padahal persoalan metodologi
baru dapat diatasi setelah seseorang
terbiasa
berfikir dengan menggunakan konsep-konsep yang sudah berlaku dalam
beberapa ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan sosial (social sciences) ataupun humaniora (humanity sciences). Berpikir dan berbicara tentang tema (theme), pendekatan (approach) paradigma (paradigm), konsep (concept), hingga teori-teori (theories), berarti beraktifitas dalam rangka mencari landasan teori.
Cara
yang paling mudah dan tepat untuk belajar membuat sebuah landasan teori
adalah dengan membaca sebanyak mungkin tentang karya-karya sejarah dan
budaya
yang sudah ditulis. Membuat landasan teori/kerangka penelitian pada dasarnya adalah
menunjukkan
sistimatika berfikir ketika akan memulai sebuah penelitian dengan
menggunakan konsep-konsep yang selama ini berkembang dalam ilmu
pengetahuan sosial dan humaniora. Dalam mengemukakan landasan teori, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut:
Pertama; Menentukan tema sejarah atau budaya apa, sejarah politik, sejarah ekonomi,
sejarah sosial, sejarah intelektual, budaya lokal, kesenian, upacara keagamaan dan lain-lain.
Kedua; Menentukan ilmu bantu yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian, seperti
sosiologi,
antropologi, ilmu politik, ekonomi, dan sebagainya, sesuai dengan tema
dan topic penelitian. Ilmu-ilmu bantu kemudian menjadi pendekatan
penelitian. Pendekatan (approach), selain
bagian dari metodologi, juga merupakan bagian dari metode, oleh karena
itu dalam hal ini harus melihat cara apa yang terdekat untuk menjelaskan
topik yang dipilih. Hal ini juga harus sesuai dengan kebutuhan dari
tema dan topik penelitian. Apakah pendekatan politis, ekonomis,
sosiologis, arkeologis, psikologis, dan sebagainya.
Ketiga; Menjelaskan
konsep-konsep diperlukan untuk menjelaskan permasalahan penelitian.
Konsep yang dipakai harus dipahami. Biasakan diri untuk membuka berbagai
macam kamus, terutama yang sesuai untuk kebutuhan anda untuk memahami
konsep atau istilah tertentu, jangan membuat pengertian dengan
pengertian kira-kira. Jika tiga hal ini sudah ditemukan, tinggal
menjelaskan sistematika berpikir dengan meminjam beberapa paradigma atau
konsep ilmu lain yang cocok untuk menjelaskan, bahwa
penelitian tersebut dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaimana yang sudah
dikemukakan dalam rumusan masalah.
visit my blog pleaseee :)
ReplyDeleteffaaiizzaahhali.blogspot.com
thanks :*
LANDASAN TEORI UNTUK PERANAN TOKOH GIMANA YA :(
ReplyDeleteterimakasih atas pengetahuannya
ReplyDeleteTerimakasih atas pengetahuannya
ReplyDelete