Menurut artikel yang dipostkan oleh Eko Sanjaya Tamba di http://ekosanjayatamba.wordpress.com/2010/03/08/metode-penelitian-triangulasi/, dijelaskan sbb: triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh N.K.Denzin (1978)
dengan meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang
merujuk pada penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang
satu gejala tertentu. Keandalan dan kesahihan data dijamin dengan
membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber atau metode tertentu
dengan data yang di dapat dari sumber atau metode lain. Konsep ini
dilandasi asumsi bahwa setiap bias yang inheren dalam sumber data,
peneliti, atau metode tertentu, akan dinetralkan oleh sumber data,
peneliti atau metode lainnya. Istilah triangulasi yang dikemukakan oleh
Denzin dikenal sebagai penggabungan antara metode kualitatif dan metode
kuantitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian.
Metode penelitian dengan tehnik triangulasi digunakan dengan adanya dua
asumsi yaitu yang pertama, pada level pendekatan, tehnik triangulasi
digunakan karena adanya keinginan melakukan penelitian dengan
menggunakan dua metode sekaligus yakni, metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kuantitatif. Hal ini didasarkan karena, masing-masing
metode memiliki kelemahan dan kelebihan tertentu, dan memiliki pendapat
dan anggapan yang berbeda dalam memandang dan menanggapi suatu
permasalahan. Suatu masalah jika dilihat dengan menggunakan suatu metode
akan berbeda jika dilihat dengan menggunakan metode yang lain. Oleh
karena itu akan sangat bermanfaat apabila kedua sudut pandang yang
berbeda tersebut digunakan secara bersama-samaa dalam menanggapi suatu
permasalahan sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih
lengkap dan sempurna. Pada level pendekatan penelitian, penggabungan
metode kuantitaif dan kualitatif dalam sebuah kegiatan penelitian
ditujukan untuk menemukan sesuatu yang lebih utuh dari objek penelitian.
Asumsi kedua yang mendasari penggunaan tehnik triangulasi yakni, pada
level pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan dan analisis data
membutuhkan sebuah prosedur untuk menguji hasil analisis data.
Dalam penelitian dengan mengunakan metode triangulasi, peneliti dapat
menekankan pada metode kualitaitif, metode kuantitaif atau dapat juga
dengan menekankan pada kedua metode. Apabila peneliti menekankan pada
metode kualitatif, maka metode kuantitatif dapat digunakan sebagai
fasilitator dalam membantu melancarkan kegiatan peneliatian, dan
sebaliknya jika menekankan metode kuantitatif. Namun. apabila peneliti
memberi tekanan yang sama terhadap kedua metode penelitian (
kuantitatif-kualitaatif) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
harus dilakukan yakni : yang pertama memahami masing-masing metode dan
pentingnya metode teersebut dalam suatu penelitian yang akan dilakukan;
kedua, memahami permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
sehingga penggunaan metode kualitatif dan metode kuantitatif ini
disesuaikan dengan masalah dan tujuan dari penelitian yang ingin
dicapai; ketiga, kedua metode yang digunakan juga dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan prioritas kepentingan, dimana kedua metode dapat
digunakan dalam desain secara bersama-sama namun pada laporan penelitian
hanya diperhitungkan salah satunya saja; dan yang ketiga, kedua metode
juga digunakan berdasarkan pertimbangan keterampilan peneliti, yang
terlibat dalam satu kegiatan penelitian secaara simultan apabila ada
hubungan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Menggunakan metode triangulasi yakni penggabungan dua metode dalam satu
penelitian diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja dalam suatu penelitian.
Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan metode triangulasi,
peneliti harus terlebih dahulu menghitung dan memperkirakan apakah hasil
yang akan diperoleh nantinya dalam peneltian tersebut lebih baik jika
dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja. Selain itu juga
diperhitungkan waktu, tenaga dan dana yang dihabiskan dalam penelitian,
apakah akan menghasilkan atau memperoleh hasil yang memuaskan.
Metode triangulasi banyak menggunakan metode alam level mikro, yakni
bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan analisis data
sekaligus dalam suatu penelitian, termasuk menggunakan informan sebagai
alat uji keabsahan dan analisis hasil penelitian. Hal ini didasarkan
karena informasi atau data yang diperoleh melalui pengamatan akan lebih
akurat apabila juga digunakan wawancara atau menggunakan bahan
dokumentasi untuk memeriksa keabsahan informasi yang telah diperoleh
dengan menggunakan kedua metode tersebut. Teknik triangulasi lebih
mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Triangulasi
dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang
digunakan sudah berjalan dengan baik.
Sebagai contoh proses kerja triangulasi yakni, dalam suatu penelitian
dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk
pengumpulan data, perlu dipastikan terhimpunnya catatan harian setiap
harinya dari wawancara dan observasi tersebut. Kemudian dilakukan uji
silang terhadap materi catatan-catatan harian tersebut untuk memastikan
tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian wawancara
dan observasi. Setelah itu, hasil yang telah diperoleh perlu diuji lagi
dengan informan-informan sebelumnnya. Apabila terdapat perbedaan,
peneliti harus menelusuri perbedaan ytersebut sampai peneliti memperoleh
sumber perbedaan dan materi perbedaannya , kemudian dilakukan
konfirmasi dengan informan dan sumber-sumber lain. Proses ini dilakukan
terus-menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data,
sampai peneliti yakin bahwa tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dan tidak
ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan.
Triangulasi juga dapat dilakukan dengan menguji pemahaman peneliti
dengan pemahaman informan tentang hal-hal yang diinformasikan informan
kepada peneliti. Hal ini dilakukan karena, dalam suatu penelitian dapat
terjadi pemahaman yang berbeda antara peneliti dengan informan mengenai
suatu objek yang diteliti. Oleh karena itu, untuk menghindarkan adanya
pemahaman yang berbeda tersebut, digunakan triangulasi yakni dengan cara
peneliti langsung melakukan uji pemahaman kepada informan. Cara ini
dapat dilakukan setelah wawancara atau observasi. Uji pemahaaman dapat
dilakukan diakhir penelitian ketika semua informasi telah
dipresentasikan dalam draft laporan. Uji keabsahan melalui triangulasi
dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan
informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistic.
Triangulasi sebagai tehnik pemeriksaan keabsahan data memanfatkan
sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Adapun tehnik triangulasi yang
banyak digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah pemeriksaan
melalui sumber lainnya. Dalam buku Lexy.J. Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif, Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan
teori. Triangulasi dengan sumber berrarti membnadingkan dan mengecek
balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Dalam triangulasi dengan
sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya
perbedaan-perbedan tersebut.
Sedangkan triangulasi dengan metode terdapat dua strategi yakni,
pengecekan derajad kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan data dan pengecekan derajaad kepercayaan beberapa sumber
data dengan metode yang sama. Triangulasi dengan memanfatkan penggunaan
penyidik atau pengamat yang lainnya membantu mengurangi penyimpangan
dalam pengumpulan data. Sedangkan triangulasi dengan teori, menurut
Lincoln dan Guba dalam buku Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif adalah berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat
diperiksa derajad kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Dalam mengecek keabsahan atau validitas data menggunakan teknik
triangulasi. data atau informasi dari satu pihak harus dichek
kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya
dari pihak kedua, ketiga dan seterusnya dengan menggunakan metode yang
berbeda-beda. Tujuannya ialah membandingkan informasi tentang hal yang
sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang
tingkat kepercayaan data. Cara ini juga mencegah bahaya-bahaya
subyektif.
Penelitian dengan menggunakan metode triangulasi dilakukan dengan
menggabungkan metode kualitatif dan metode kuantitaatif dalaam suatu
penelitian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang
benar-benar lengkap dan komprehensif, walaupun dengan metode ini akan
lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan dana dalam penelitian.
Triangulasi sebagai salah satu tehnik pemeriksaan data secara
sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mengecek data dalam
suatu penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber
data, satu metode pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman
pribadi peneliti saja tanpa melakukan pengecekan kembali dengan
penelitian lain. Triangulasi ini merupakan teknik yang didasari pola
pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik
kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Dari
beberapa cara pandang tersebut akan bisa dipertimbangkan beragam
fenomena yang muncul, dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang
lebih mantap dan lebih bisa diterima kebenarannya. Hasil pengumpulan
data yang diperoleh seorang peneliti juga diperiksa oleh kelompok
peneliti lain untuk mendapatkan pengertian yang tepat atau menemukan
kekurangan-kekurangan yang mungkin ada untuk diperbaiki. Cara ini
disebut dengan member check.
Sumber Buku:
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis
dan Metodologis keArah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo
Persada. 2003.
Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1989.
No comments:
Post a Comment