Menurut Eko Susanto dalam situsnya http://eko13.wordpress.com, disebutkannya bahwa untuk memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu
dilakukan kegiatan pengumpulan data. Data sebagai informasi awal yang
dibutuhkan sebagai penunjang studi kasus, untuk itu diperlukan
data-data mengenai klien dalam aspek-aspek sebagai berikut :
Latar belakang keluarga; data tentang orang tua, saudara-saudara, taraf
sosial ekonomi keluarga, suasana kehidupan keluarga, adapt istiadat,
pola asuh orang tua.
Riwayat sekolah; jenjang pendidikan sekolah yang telah diselesaikan
dalam waktu berapa tahun, tamat dimana, tahu berapa, kesulitan belajar
yang dialami.
Taraf prestasi; dalam bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi
perencanaan pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak.
Taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik; kemampuan untuk
mencapai prestasi disekolah yang didalamnya berpikir memegang peranan
pokok.
Bakat khusus; kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang tertentu.
Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu; kecenderungan menetap untuk merasa tertarik pada sesuatu.
Pengalaman diluar sekolah; kegiatan dalam organisasi muda-mudi dan pengalaman kerja.
Cirri-ciri keperibadian yang tidak termasuk kedalam no 4 ,5, 6 diatas;
sifat tempramen, sifat karakter, corak kehidupan emosional, nilai-nilai
kehidupan yang dijunjung tinggi, kadar pergaulan social dengan
teman-teman sebaya, sikap dalam menghadapai permasalahan dalam berbagai
bidang kehidupan, keadaan mental dsb.
Kesehatan jasmani; keadaan kesehatan pada umumnya, gangguan pada
alat-alat indera, cacat jasmani dan penyakit serius yang pernah
diderita.
II. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau
instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode test dan metode non test.
II. A. Pengumpulan Data Dengan Metode Test
Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh
informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin
seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan
suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Keunggulan metode ini adalah :
Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.
Instrument penelitian yang objektif.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah :
Hanya mengukur satu aspek data.
Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.
Hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan.
II. A. 1. Jenis-jenis Tes
1. Tes Intelegensi
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berfikir, terutama
berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam
belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic
Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil
dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.
2. Tes Bakat
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil
dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau
bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan
intelektual (Test of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan
khusus yang diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil
belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju
dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari
pengalaman belajar dibidang itu.
3. Tes Minat
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai
seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih
macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational
Interest).
4. Tes Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat
kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan
emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain,
serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam
penyesuaian diri. Tes Proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian
seseorangmelalui reaksi-reaksinya terhadap suatu kisah, suatu gambar
atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian
seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah
pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau
bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang
berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
5. Tes Perkembangan Vokasional
Tes vokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal
kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation);
dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan cirri-ciri
kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam
menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya
sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda
dalam mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan
(career maturity).
6. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi,
jenis data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement
Test) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.
II. B. Pengumpulan Data Dengan Metode Non Test
Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila
dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik
yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non
tes.
A. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara
melaksanakan observasi :
Keunggulan metode ini adalah :
Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.
Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi,
misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci
kuisioner.
Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.
Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh
alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil
penelitian.
Kelemahan metode ini adalah :
Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan
tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi
tidak dapat dilakukan.
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record )
Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan
kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan
ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat
tentang kejadian tersebut.
Keuntungan :
Catatan ini menggambarkan perilaku individu, biasanya dalam berbagai
situasi yang berbeda, sehingga dapat menyumbangkan pemahaman yang lebih
besar tentang kepribadian individu tersebut.
Catatan tentang perilaku yang jelas akan menghasilkan pemahaman yang
lebih tepat mengenai subyek, daripada generalisasi yang tidak jelas,
terlalu luas, dan tidak dilengkapi bukti kuat.
Catatan ini mendorong guru untuk tertarik dan mendapatkan informasi tentang individu.
Catatan ini melengkapi data kuantitatif dan memperkaya penafsiran perilaku.
Kelemahan :
Catatan ini dapat berguna hanya jika penggambaran pengamatannya akurat dan komprehensif.
Catatan ini bisa menciptakan masalah serius bagi personel sekolah
berkaitan dengan undang-undang yaitu (Undang-Undang dan Privasi
Pendidikan Keluarga 1974) yang diciptakan untuk melindungi hak privasi
siswa. Pencatatan data tentang orang tua atau anak dpat berdampak
sangat berbahaya.
Beberapa kejadian yang dialami subyek sehari-hari cenderung menjadi
bahan observasi dan dicatat. Kejadian ini menimbulkan kesan tentang
subyek itu diluar proporsi kepentingannya.
Pencatatan dan penggambaran perilaku yang tidak representative mungkin akan mempengaruhi perilaku individu yang lain.
Catatan anecdotal banyak memakan waktu dalam penulisan dan
pemrosesannya. Hal ini jelas menambah beban konselor, guru, dan petugas
sekolah.
2. Catatan Berkala (Incidental Record)
Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya
suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu
tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk
tiap-tiap kali pengamatan.
3. Daftar Chek (Check List )
Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.
4. Skala Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list.
Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam
rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala
yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan
tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
Keuntungan :
Kelebihan skala pengukuran adalah karena merupakan alat perhitungan
observasi dan merupakan alat yang bagi pengamat dapat digunakan untuk
menilai individu yang sama, dengan demikian akan memperbesar
reliabilitas penilaian. Penilaian yang sama dari beberapa penilai,
asalkan mereka memiliki pengetahuan yang sama tentang individu yang
sedang dinilai, biasanya hasilnya lebih baik daripada penilaian yang
hanya dilakukan satu orang.
Kelemahan:
Kesalahan bias personal, efek halo, kecenderungan sentral, dan kesalahan
logis. Karena skala penilaian telah digunakan secara luas selama
bertahun-tahun, kekurangan itu cukup dikenal oleh mereka yang merancang
dan menggunakannya. Namun, jenis-jenis kesalahan itu bisa saja terjadi
dengan berbagai bentuk berdasarkan observasi yang dilakukan.
5. Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi
berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat
elektronik sesuai dengan keperluan.
B. Angket Tertulis
Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini siswa memberikan
keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan,
seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat
pendidikan, pengalaman belajar sekolah dan dirumah, pergaulan social,
rencana pendidikan lanjutan, kegiatan diluar sekolah, hobi dan mungkin
kesukaran yang mungkin dihadapi.
Keunggulan :
Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.
Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Kelemahan
Siswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal-hal yang ditanyakan.
Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.
Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket diisi.
C. Wawancara Informasi
Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk
memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara
dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama
proses wawancara petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta
penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat
catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
Keunggulan :
Diperoleh informasi dalam suasana komunikasi secara langsung, yang
memungkinkan siswa selain memberikan data factual seperti yang ditulis
dalan angket, juga mengungkapkan sikap, pikiran, harapan, dan perasaan.
Rumusan pertanyaan dapat disesuaikan dengan daya tangkap siswa.
Dapat ditanyakan hal-hal yang bersifat sensitive, seperti suasana
keluarga, corak pergaulan dengan saudara kandung dan teman sebaya,
penggunaan bahan narkotika, pengalaman seksual, dsb.
Interview penting untuk memperoleh informasi, tidak hanya merngenai
item-item yang factual seperti yang biasa tercakup pada kuesioner
pengumpul data-siswa, namun juga mengenai sikap, ambisi dan hal afektif
lain yang menyusun studi kasus ini.
Fact-Finding interview dapat digunakan karena data sebelumnya tidak
jelas atau karena perasaan yang mendasari perlu ditemukan dan dipahami.
Kelemahan :
Memakan banyak waktu bagi petugas bimbingan.
Siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Petugas bimbingan mendengarkan terlalu selektif atau bertanya-tanya dengan cara yang sugestif.
pembuatan catatan memberikan kesan kepada siswa bahwa dia sedang berhadapan dengan petugas kepolisian.
Interview mungkin mengubah informasi mengenai interview mereka sendiri, reaksi mereka, dan pengalaman mereka.
Interview dapat menjadikan sumber kesalahan. Mereka dapat mencatat
informasi karena “pendengaran yang selektif”. Mungkin mereka hanya gagal
mendengarkan pernyataan interviewee yang bertentangan dengan
opini,reaksi, sikap atau ide tentang situasi mereka sendiri.
D. Otobiografi
Otobiografi merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat
hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup
keseluruhan hidupnya dimasa lamoau atau hanya beberapa aspek
kehidupannya saja.
Keunggulan :
Disamping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut.
Menolong Konselor memahami kehidupan batin siswa dan membantu siswa
menyadari garis besar riwayat perkembangannya sampai sekarang.
Berunsur subjektifitas sehingga siswa menggambarkan duniaini, dilihat dari sudut pandang sendiri (internal frame of reference).
Kelemahan :
Unsur sujektifitas juga menimbulkan kesulitan bagi interpretasi, karena
siswa cenderung melebihkan-lebihkan kebaikan atau kelemahan sendiri dan
menilai peranan orang lain secara berat sebelah.
Memerlukan waktu yang lama,
E. Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan
social dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang,
data diambil berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.
Keunggulan :
Mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik ini
memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam
kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang
lain.
Kelemahan :
Perlu diketahui bahwa tes sosiometri, tidak memberikan jawaban yang
pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi struktur social atau
petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode tertentu.
Seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya.
Siswa cenderung memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia
akan paling berhasil dalam melakukan kegiatan (sosiogroup) melainkan
atas dasar simpati dan antipati (psychogroup)
Sumber: http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/jenis-data-dan-metode-pengumpulan-data/
No comments:
Post a Comment