Tujuan
Tujuan penelitian adalah formulasi apa yang ingin diketahui atau 
ditentukan dalam melaksanakan penelitian.
Tujuan penelitian bentuk pernyataan, seperti misalnya dengan menggunakan
 kalimat: 
(1). untuk mengetahui . . . . . . ., 
(2). untuk memperoleh . . . . .,
(3). ��.
(dimaksudkan untuk menyatakan secara spesifik apa yang akan dilakukan 
dalam penelitian untuk mendapatkan hasil). 
  ( �.. PROSES    &  HASIL�.. )
Kegunaan
Kegunaan penelitian: Manfaat yang dapat diperoleh kalau tujuan 
penelitian telah tercapai. 
Apakah memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan 
atau kah 
Berguna untuk menjawab masalah-masalah pembangunan. 
 Bab Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan konsepsi dan teori-teori yang relevan dan biasanya 
diperoleh dari: 
Buku-buku teks, 
Bulletin, Prosiding
Jurnal, dan 
Laporan hasil penelitian lain. 
Isinya relevan dengan problem yang diteliti dan berasal dari 
pustaka-pustaka terbaru. 
Uraian dalam bab ini harus dapat memberikan landasan ilmiah tentang : 
Masalah penelitian, 
Metode yang dipilih (bila perlu), dan 
Memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan 
(diduga) lebih baik daripada perlakuan yang lain atau mengapa suatu 
variabel diduga berhubungan dengan variabel yang lain. 
 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan �hasil mental� peneliti 
mengenai fakta-fakta yang diketahuinya atau jawaban sementara mengenai 
suatu gejala   atau hubungan antara dua gejala empiris.
Fungsi hipotesis: 
1. sebagai dasar penelitian dan pengamatan / observasi. 
2.  sebagai alat bantu untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada 
permulaannya belum dapat dipastikan kebenarannya. 
Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga 
dapat terhindar dari hubungan-hubungan palsu. 
Teori dapat diangkat menjadi hipotesa, teori tersebut diuji kembali 
secara empiris dalam suatu lingkungan tertentu. Setelah diuji maka 
hipotesa tsb dapat mendukung teori atau dapat menolak teori. 
Oleh karena itu hasil penelitian  tidak perlu sesuai dengan hipotesa 
baik hipotesa yang diangkat dari teori ataupun hasil pengamatan empiris 
di lapangan.
 Hipotesis juga dapat merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap 
masalah penelitian, yang kebenarannya harus dibuktikan melalui 
penelitian. 
Tidak semua penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis, 
tetapi untuk penelitian yang bersifat eksperimental pada dasarnya memang
 bertujuan demikian. 
HIPOTESIS bila dipandang perlu dapat dihilangkan (tidak ditulis), yaitu 
apabila dalam perumusan tujuan penelitian penulis sudah menyajikan dalam
 bentuk kalimat yang sangat jelas dalam arti dapat memberi petunjuk 
tentang pengujian hasil penelitian. 
Hipotesis disajikan dalam kalimat pernyataan, sedangkan tujuan 
penelitian disajikan dalam kalimat pertanyaan.
Metode Penelitian
 
Dalam bab ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang digunakan dalam
 penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung saja, 
tetapi juga variabel- variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil 
penelitian. 
Untuk bidang AGROKOMPLEKS identifikasi dan definisi variabel-variabel 
ini menjadi penting, terutama bila penelitian dilaksanakan di lapangan 
dan bersifat inter-temporer. 
Bab Metode Penelitian dapat berisi a.l. :
 
(a)  Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Tidak semua penelitian 
perlu dijelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaannya. 
(b)  Alat dan bahan  yang digunakan dalam penelitian, terutama tentang 
spesifikasi alat dan bahan tersebut 
(c)  Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana 
analisis datanya, 
(d) Pelaksanaan penelitian, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian 
secara terperinci dan lengkap, 
(e) Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan 
cara pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang perlu 
dikumpulkan.
(f) Analisis data dan interpretasinya.                                                                                                                                                                                                         DESKRIPSI PROPOSAL PENELITIAN
(DP4M, DIKTI)                                                                                                                                                        
1. Judul Penelitian
Hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas untuk memberi 
gambaran mengenai penelitian yang direncanakan.
Contoh:  �������.. ?
 2. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk menjawab keingin-tahuan peneliti untuk 
mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu 
tujuan. 
Kemukakan hal-hal yang mendorong, atau argumentasi pentingnya 
dilakukannya penelitian. 
Uraikan  proses dalam meng identifikasikan masalah penelitian
3. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. 
Uraikan pendekatan atau konsep  untuk menjawab masalah yang diteliti, 
hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan.  
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan  definisi, asumsi, dan lingkup 
yang menjadi batasan penelitian.
Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan
4. Tinjauan Pustaka
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. 
Uraikan dengan jelas  kajian pustaka  yang menimbulkan gagasan dan 
mendasari penelitian yang dilakukan.  
Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan  bahan penelitian lain 
yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan  untuk 
melakukan penelitian.  
Uraian dalam tinjaun pustaka  dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep
 yang akan digunakan dalam penelitian. 
Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
5.  Tujuan Penelitian
Penelitian dapat bertujuan  untuk 
menjajagi, 
menguraikan, 
menerangkan, 
membuktikan, 
menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan atau membuat suatu 
prototipe.
6.  Kontribusi Hasil Penelitian
Uraian  kontribusi penelitian dalam: 
Penemuan ilmu pengetahuan, 
Pengembangan teknologi, 
Pemecahan masalah pembangunan, 
Pengembangan kelembagaan
Hasil berupa:
Ilmu pengetahuan: 
 DESKRIPSI, SINTESIS, ANALISIS,                                                                                                       �.
Teknologi: Hardware, Software
Problem solving: 
MODEL, Metode, Strategi, Prosedur
Kelembagaan:
Disain/rancangan/Konsep Institutional building
 7. Metode Penelitian
Uraian metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. 
Uraian dapat meliputi:  
variabel penelitian, 
model yang digunakan, 
rancangan penelitian, 
teknik pengumpulan data, 
analisis data, dan 
cara interpretasi/ penafsiran hasil.  
Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan:  
pendekatan yang digunakan,  
proses pengumpulan data & informasi
analisis data & informasi, 
proses penafsiran dan 
penyimpulan hasil penelitian.
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan 
penyusunan laporan penelitian, dalam bentuk bar-chart. 
Bar chart ini memberikan  rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan 
kegiatan penelitian. 
Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode penelitian.  
Untuk penelitian  multiyear, keterkaitan antara tahapan yang satu dengan
 tahapan selanjutnya harus jelas (bersifat serial dan/atau bukan 
paralel).
 9. Daftar Pustaka
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku 
Pedoman tentang itu. 
Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. 
Dengan menggunakan PEDOMAN TERTENTU tidak hanya konsistensi penulisan 
dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari 
penulisnya.
10. Lampiran
Apabila penyajian tabel, grafik, gambar dan foto dalam teks dipandang 
akan mengganggu kontinuitas jalannya pembahasan, sebaiknya disajikan 
dalam Lampiran. 
 
Lampiran harus 
berhubungan 
dengan pembahasan.
                                                                                                                                                           KRITERIA PENILAIAN USUL PENELITIAN 
(DP4M, DIKTI)
                                                           
No Kriteria Penilaian  Acuan Penilaian  Hasil Penilaian kelemahan 
proposal penelitian       1 Perumusan masalah Perumusan masalah
Tujuan Penelitian
 a. Perumusan masalah lemah, kurang mengarah.
   Tujuan penelitian tidak jelas
  2 Kontribusi hasil 
Penelitian Kontribusi hasil pene itian pada: 
-Pengembangan IPTEK
-Menunjang pemba 
  ngunan b. Kontribusi hasil penelitian pada pengembangan IPTEKS, 
pembangunan, pengembangan kelembagaan tidak jelas  3 Tinjauan 
pustaka Tinjauan pustaka
Daftar pustaka c. Bahan kepustakaan:
    
    Kurang menunjang penelitian, 
    Pustaka tidak relevan, Kurang mutakhir, 
    Bukan hasil penelitian
  4 Metode penelitian Metode penelitian d. Metode penelitian 
    Kurang dirinci,
    Sehingga langkah penelitian yang akan dilakukan tidak jelas
  5 Kelayakan penelitian Jadwal penelitian
Personalia
Perkiraan biaya e. Kelayakan penelitian kurang, ditinjau dari: 
   Personalia, 
   Jadwal, dan 
    Perkiraan biaya 
    Sarana pendukung
     
6. Perkiraan biaya Rincian Biaya f. Anggaran biaya yang diajukan kurang 
rinci, atau dinilai terlalu tinggi
  7 Adminis trasi Format usulan g. Usulan belum mengikuti format yang 
ditentukan
  8 Lain-lain  h. Lain-lain (masalah sudah banyak diteliti, permasalahan
 kurang relevan dengan bidang studi peneliti, dll).
Wednesday, November 30, 2011
Kriteria Penilaian Proposal Penelitian Kuantitatif
Menyusun proposal (rencana) penelitian dapat diibaratkan seperti membuat
 suatu barang untuk dijual. Artinya, laku atau tidaknya barang tersebut 
sangat tergantung kepada mutu barang itu dan kelihaian kita dalam 
menawarkan barang tersebut. Apalagi kalau barang tersebut merupakan hal 
baru dan yang dibutuhkan oleh masyarakat, konsumen tentu akan tertarik 
untuk membelinya.
Bahwa hanya rencana penelitian yang bermutu ilmiah dan mempunyai 
kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh masyarakat ilmiah. Apalagi 
bila rencana penelitian itu dapat menjanjikan hasil penemuan baru yang 
sangat berguna, baik ditinjau dari segi kepentingan praktis maupun dari 
aspek ilmu pengetahuan. 
Cara penawaran yang menarik juga sangat penting. Dalam arti, bahwa si 
pembuat rencana penelitian harus dapat meyakinkan pihak yang akan 
menyetujui rencana penelitian tersebut. 
Untuk itu dibutuhkan penguasaan ilmu yang memadai, tentang segala 
sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. 
Kekecewaan karena rencana penelitiannya ditolak, sering dialami peneliti
 yang mem buat rencana penelitiannya secara terburu-buru. Penolakan ini 
biasanya bersumber pada penguasaan materi yang kurang mendalam, karena 
si peneliti kurang banyak membaca.
Berbagai komentar yang muncul , misalnya : 
penelitian sudah pernah diteliti orang, 
kurang ada manfaatnya, 
kurang bobot ilmiahnya, dan 
penelitian bersifat mencoba-coba saja. 
Dalam hal seperti ini kegemaran membaca pustaka ilmiah, terutama yang 
memuat hasil-hasil penelitian seperti : journal, bulletin dan 
laporan-laporan hasil penelitian yang lain, merupakan kegiatan yang 
mutlak diperlukan bagi seorang peneliti.
Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab- bab : 
Pendahuluan,
Tinjauan Pustaka,
Perumusan Hipotesis,
Metode Penelitian.
 
  
Bagian lainnya seperti: 
Halaman judul penelitian, 
Halaman persetujuan, 
Kata Pengantar, 
Daftar Pustaka dan 
Lampiran.
  
    
 
Bab  Pendahuluan
Bab ini biasanya terdiri dari : 
Latar Belakang 
Perumusan permasalahan, 
Tujuan Penelitian. 
Prinsip singkat tetapi jelas berlaku di sini. 
Singkat, artinya janganlah menulis hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. 
Jelas, dalam arti jangan sampai terlewatkan hal-hal yang seharusnya 
ditulis guna kejelasan dari tulisan itu sendiri.
 
Formulasi permasalahan
Penelitian berpangkal dari suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang
 muncul dari benak peneliti karena "ketidak-tahuan" mengenai suatu 
fenomena atau gejala.
Misalnya: 
Apa yang menyebabkan meningkatnya kriminalitas / kenakalan remaja ? 
Mengapa produksi pertanian (dapat juga menyebut salah satu komoditi, 
misalnya harga gula) tidak mampu bersaing di pasaran dunia? 
Jawabannya dapat bersifat teknik, sosial atau ekonomis.
Stimuli penelitian dapat datang dari berbegai sumber: pengamatan, bacaan
 baik dari buku ataupun sumber-sumber lain misalnya pertemuan ilmiah. 
Stimuli penelitian di perguruan tinggi juga dapat juga berasal dari 
pesanan dari pembuat kebijaksanaan (policy makers) mengenai suatu 
permasalahan tertentu yang dihadapi mereka. 
Seorang mahasiswa yg memulai penelitiannya seringkali menyatakan 
permasalahan penelitian dengan mengemukakan judul penelitian. Ketika 
ditanya apa permasalahan penelitian, seringkali tidak dapat menyatakan 
permasalahan penelitian.
 
Permasalahan penelitian merupakan justifikasi / alasan mengapa 
penelitian tertentu perlu dilakukan. 
Justifikasi tergantung pada pentingnya permasalahan, sedangkan 
pentingnya permasalahan dapat ditinjau dari pelbagai aspek. 
Problematik penelitian hendaknya juga mencakup bukan hanya "What" tetapi
 juga dapat mencakup "whom", "where", and "when".
Pertanyaan atau permasalahan penelitian  yang lebih spesifik akan lebih 
baik karena dapat mengarahkan kegiatan peneltian yang lebih spesifik 
pula. 
Mengapa seringkali sulit dalam formulasi permasalahan ?  
Hal ini dapat terjadi karena kurang menguasai permasalahan dalam bidang 
itu, atau kekurangan membaca literatur yang sudah ada, disamping 
pengalaman yang belum cukup dalam bidang penelitian.
Masalah penelitian dapat diperoleh dari dua sumber: dari teori yang 
sudah ada (ekperimen) dan dari lapangan (survey, pengumpulan data di 
lapangan setelah dianalisa dan diinterpretasikan harus dikaitkan dengan 
teori).
Untuk memformulasikan permasalahan seringkali lebih mudah untuk berfikir
 perbedaan antara "what is" (apa yang terjadi) dan "what should be" (apa
 yang seharusnya terjadi).      
Permasalahan penelitian yang baik harus memenuhi beberapa syarat:
 
relevan dengan waktu timbulnya permasalahan, 
berhubungan dengan problematik praktis, 
dapat mengisi "research gap", 
memungkinkan genelarisasi, 
memiliki ketajaman dalam definisi / pembatasan dari konsep-konsep utama,
 
dapat memerbaiki  metoda penelitian bagi peneliti berikutnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment