Penelitian
 yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara   
holistic-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan   
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian 
kualitatif   bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis 
dengan pendekatan   induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
 ditonjolkan dalam   penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk   
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam
   bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan 
cirri-ciri   naturalistic yang penuh keotentikan.
Struktur Proposal   Penelitian Kualitatif
1.   Konteks   Penelitian atau Latar Belakang
Bagian ini memuat uraian tentang latar   belakang penelitian, untuk 
maksud apa peelitian ini dilakukan, dan apa/siapa   yang mengarahkan 
penelitian.
2.   Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau   
topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. 
Apabila   digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi   
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan   
diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk 
mengetahui   gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. 
Pertanyaan-pertanyaan yang   diajukan harus didukung oleh alasan-alasan 
mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan   
sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik 
yang   berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. 
Pertanyaan-pertanyaan   tersebut diajukan setelah diadakan studi 
pendahuluan di lapangan.
3.   Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang   ingin dicapai dalam 
penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah   dirumuskan.
4.    Landasan Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu   agar fokus penelitian 
sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu   landasan teori juga 
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar   penelitian dan
 sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan   
mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan
   penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian 
berangkat dari   teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau 
penolakan terhadap teori   yang digunakan; sedangkan dalam penelitian 
kualitatif peneliti bertolak dari   data, memanfaatkan teori yang ada 
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan   suatu “teori”.
5.   Kegunaan Penelitian 
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau   pentingnya penelitian 
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan   pembangunan dalam 
arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan   penelitian 
berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian   dalam 
bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap   
masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
6.     Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah   penelitian
 secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian,   kehadiran 
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan   data, 
analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap   penelitian.
a.   Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian II peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang   
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan 
singkat   mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan 
orientasi   teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu
 gejala, misalnya   fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, 
etnometodologis, atau kritik   seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu 
mengemukakan jenis penelitian yang   digunakan apakah etnografis, studi 
kasus, grounded theory, interaktif,   ekologis, partisipatoris, 
penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
b.  Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak   sebagai 
instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat   
pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas 
peneliti   sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di 
lapangan untuk   penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran 
peneliti ini harus   dilukiskan secara eksplisit dalam laopran 
penelitian. Perlu dijelaskan apakah   peran peneliti sebagai partisipan 
penuh, pengamat partisipan, atau pengamat   penuh. Di samping itu perlu 
disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui   statusnya sebagai 
peneliti oleh subjek atau informan.
c.  Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik   
lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki 
lokasi   tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya 
letak geografis,   bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), 
struktur organisasi, program,   dan suasana sehari-hari. Pemilihan 
lokasi harus didasarkan pada   pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, 
keunikan, dan kesesuaian dengan topik   yang dipilih. Dengan pemilihan 
lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan   hal-hal yang bermakna dan 
baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan   alasan-alasan seperti 
dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di   situ, atau 
peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
d.  Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, da teknik   
penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut 
meliputi   data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, 
siapa yang   dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana 
ciri-ciri subjek dan   informan itu, dan dengan cara bagaimana data 
dijaring, sehingga   kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data 
dijaring dari informan yang   dipilih dengan teknik bola salju (snowball
 sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus   
digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan
   pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak 
mungkin, bukan   untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan 
sampel dikenakan pada   situasi, subjek, informan, dan waktu.
e. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang   digunakan, 
misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan   dokumentasi. 
Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas da struktur.   Fidelitas 
mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan   
(rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan  
 lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan 
sejauh mana   wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan 
terstruktur. Hal-hal   yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan 
rekaman data, dan prosedur   perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain
 itu dikemukakan cara-cara untuk   memastikan keabsahan data dengan 
triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam   pengumpulan data.
f. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan   pengaturan
 secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan   dan
 bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini
   melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data 
serta   pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa
 yang   dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan
 selama dan   setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya 
analisis domain,   analisis taksonomis, analisis komponensial, dan 
analisis tema. Dalam hal ini   peneliti dapat menggunakan statistik 
nonparametrik, logika, etika, atau   estetika. Dalam uraian tentang 
analisis data ini supaya diberikan contoh yang   operasional, misalnya 
matriks dan logika.
g. Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk   
memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi 
yang   absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan 
teknik-teknik   perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi 
yang diperdalam,   triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, 
peneliti, teori), pembahasan   sejawat, analisis kasus negatif, 
pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan   anggota. Selanjutnya perlu 
dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke   latar lain 
(transferrability), ketergantungan pada konteksnya   (dependability), 
dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya   (confirmability) .
h. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari   
penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, 
sampai   pada penulisan laporan.
7. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah   
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan 
sebagai   bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan 
dalam daftar   rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan 
dalam skripsi,   tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar 
rujukan. Tatacara   penulisan daftar rujukan.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi:
1.  nama penulis   ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar   akademik,
2.  tahun   penerbitan
3.  judul,   termasuk subjudul
4.  kota tempat   penerbitan, dan
5.  nama   penerbit.
Sumber Utama: http://gladiator07.wordpress.com/2009/11/14/format-proposal-penelitian-kualitatif/
No comments:
Post a Comment